Kamis, 05 Desember 2013

Masalah Trade Off

Sebagaimana kita ketahui dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, bahwa prinsip pertama dari 10 prinsip ekonomi adalah “People Face Trade-Off” atau setiap orang menghadapi masalah Trade-Off.
Lalu, sudah pahamkah anda tentang konsep Trade-Off ini??

Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Trade-Off berarti “Pertukaran”. Mungkin muncul pertanyaan di dalam benak anda, apa yang ditukar??
Kita ingat konsep kelangkaan (scarcity) yaitu bahwa keinginan manusia relatif tidak terbatas, sedangkan alat pemuas keinginan tersebut terbatas. Dengan kata lain alat pemenuhan keinginan tidak cukup untuk memenuhi semua keinginan yang tidak terbatas tersebut, sehingga untuk mendapatkan alat pemuas keinginan memerlukan pengorbanan yang lain.
Pengorbanan ini berarti kita merelakan sesuatu yang kita sukai untuk mendapatkan hal lain yang juga kita sukai. Merelakan tersebut berarti kita menukar (trade-off) satu hal untuk mendapatkan hal lain. 

Contoh:
Mungkin sering kita melihat atau mungkin pernah mengalami sendiri, misalnya ketika seorang mahasiswa diberi jatah uang saku kuliah Rp50.000,-/hari. Selain ingin membeli buku pegangan kuliah, ternyata mahasiswa tersebut juga ingin menonton film di bioskop.
Dengan uang Rp50.000,- tadi tidak mungkin mahasiswa tersebut dapat memenuhi keinginannya yaitu membeli buku sekaligus menonton film. Dalam kasus ini mahasiswa dibatasi oleh besarnya uang saku.
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/11/masalah-trade-off.html#sthash.cdLurtjy.dpuf

Cara Mengecilkan Paha dan Betis



Cara Mengecilkan Paha, Setiap wanita mendambakan tubuh yang proporsional, namun terkadang ada bagian-bagian tubuh yang mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, seperti perut mulai buncit atau paha yang membesar. Kedua hal tesebut menjadi musuh utama bagi wanita, terutama ketika akan membeli celana, kesulitan memilih ukuran yang sesuai menjadi masalah besar dan cukup menjengkelkan. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi pada diri Anda dapat disimak pada pembahasan artikel ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan paha membesar, antara lain: faktor genetik/ keturunan, kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak, dan kurang olah raga. Jika dalam keluarga mayoritas bertubuh gemuk, secara otomatis gen tersebut akan turun ke Anda. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengecilkan paha karena faktor keturunan atau genetik adalah dengan diet sehat, yakni mengurangi porsi makan secara bertahap, mengkonsumsi sayur dan buah, serta olah raga teratur. Biasakan untuk minum air putih sebelum makan sehingga membuat lebih cepat merasa kenyang.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengecilkan paha bagi mereka yang terbiasa mengkonsumsi makanan berlemak adalah berusaha mengurangi bahkan jika bisa dihilangkan kebiasaan buruk tersebut. Selain memperbesar paha, makanan berlemak sangat berbahaya bagi kesehatan. Mulailah hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur, buah, serta karbohidrat secara seimbang, jangan lupa olah raga teratur. Maka masalah paha yang membesar akan mulai teratasi. Kurang gerak dan olah raga akan menyebabkan badan terasa berat dan mudah sakit. Mulailah untuk membiasakan diri rajin berolah raga, minimal 15 menit perhari. Berikut ini beberapa olah raga ringan dan menyenangkan yang dapat dilakukan untuk mengecilkan paha, yaitu:
  1. Sit Up - Olah raga ini cukup mudah dilakukan, terutama jika Anda termasuk orang yang sibuk dengan aktifitas kerja, lakukan sit up 10-15 menit perhari sebelum tidur. Kegiatan ini dapat membantu Anda mengecilkan paha dan juga pelangsingkan perut. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
  2. Naik turun tangga - Kegiatan ini sangat mudah dilakukan, lakukan 15-20 menit setiap hari secara rutin. Lemak di paha Anda akan terbakar dan berubah menjadi energi sehingga bentuk paha Anda menjadi lebih proporsional sesuai harapan Anda.
  3. Berlari - Olah raga murah meriah ini membantu Anda mengecilkan paha sekaligus menjaga kesehatan secara keseluruhan. Berlari sejauh 2 kilometer membuat tubuh Anda berkeringat, melalui keringat tersebut racun-racun dikeluarkan dan lemak berubah menjadi energi yang bermanfaat. Lakukan kebiasaan baik ini secara rutin, maka keinginan Anda untuk mendapatkan paha yang ideal akan terwujud.
  4. Bersepeda - Bersepeda adalah aktifitas olah raga yang cukup menyenangkan. Kebiasaan baik ini sebaiknya dilakukan secara rutin, selain membantu mengecilkan paha, bersepeda juga membantu mengecilkan perut. Lakukan kegiatan ini secara rutin setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Itulah beberapa olah raga ringan yang dapat dilakukan untuk mengecilkan paha, lakukan secara rutin dan dengan hati yang senang sehingga kegiatan tersebut secara perlahan akan menjadi gaya hidup yang bermanfaat. Selain berolah raga secara teratur, pola makan dan menu makan juga harus dijaga. Selalu konsumsi makanan dan minuman yang sehat, jauhkan diri dari obat-obatan kimia yang memberi janji mengecilkan paha Anda dalam waktu singkat, hal tersebut seringkali menimbulkan masalah di kemudian hari. Selalu berpikir positif dan lakukan kebiasaan-kebiasaan di atas, semoga bermanfaat untuk mengecilkan paha Anda. Selamat mencoba.

Senin, 02 Desember 2013

Gaya Permainan Sepakbola Eropa

Semua orang mengatakan jika Eropa adalah benua sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, banyak sekali negara-negara di eropa yang mempunyai kemampuan sepak bola yang mumpuni. Bahkan karir sepakbola seorang pemain sepak bola belum dikatakan berada di puncak bila belum bermain di salah satu liga di eropa. Hal ini pula yang membuat FIFA memberikan kuota yang lebih banyak pada eropa di Piala Dunia bila dibandingkan dengan benua lainya.

Di Eropa ada banyak gaya bermain sepakbola, tapi pada dasarnya ada 5 gaya bermain sepakbola yang ada di Eropa, berikut adalah 5 gaya bermain sepakbola tersebut!

1.Catenaccio
Catenaccio adalah sistem taktis dalam sepak bola dengan penekanan pada pertahanan. Dalam bahasa Italia, catenaccio berarti "pintu-baut" dan itu berarti yang sangat terorganisir dan efektif dalam permainan di wilayah pertahanan agar musuh sulit untuk menjebol pertahanan. Sistem permainan ini diperkenalkanpertama kalinya oleh pelatih Argentina Helenio Herrera dari Internazionale di tahun 1960-an. gaya permainan bertahan ini melahirkan banyak maestro pertahanan seperti Claudio Gentile dan Gaetano Scirea pada 1970-an, Giuseppe Bergomi dan Franco Baresi pada 1980-an dan Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta dan banyak orang lain di tahun 1990-an. bagi banyak orang, gaya permainan ini dinilai sebagai gaya permainan yang lamban dan kurang menarik untuk ditonton. gaya permainanCatenaccio ini banyak diterapkan di Italia.





2. Kick And Rush
Kick And Rush adalah gaya sepakbola yang mengandalkan permainan yang keras dan lugas serta tanpa kompromi untuk terus dan terus menyerang. Jika diharfiahkan secara bahasa, kick artinya tendang, sedangkan rush artinya tergesa-gesa. hal ini bisa diartikan sebagai gaya bermain sepakbola yang selalu mengandalkan kecepatan. Gaya bermain ini sangat membutuhkan stamina ekstra dan kekuatan fisik yang kuat. Gaya ini timbul akibat asimilasi gaya sepakbola afrika yang mengandalkan fisik dan gaya sepakbola amerika latin yang mengandalkan teknik. karna permainanya yang cepat, Gaya permainan kick and rush ini dinilai sebagai gaya bermauin yang paling enak untuk ditonton. Gaya ini dipakai oleh Inggris, Irlandia, Wales, serta Scotlandia.




3. Total Footbal
Total Football merupakan sebuah konsep sepakbola menyerang yang diciptakan oleh Rinus Michel ketika ia melatih kesebelasan sepakbola Belanda pada ajang Piala Dunia 1974. Konsep ini mengendaki agar setiap pemain melakukan mobilitas pergerakan yang amat tinggi, berganti dari satu posisi ke posisi lainnya secara rotatif (itulah mengapa ketangguhan fisik amat diperlukan dalam skema ini). Inti dasar lain dari konsep ini adalah, setiap pemain harus berfungsi menjadi penyerang, selalu mengalirkan bola ke arah lawan dengan penuh konsistensi. Filosofi dari permainanan ini adalah bahwa sepakbola itu harus menyerang. Total football is attacking football. skema total football ini diperagakan dengan amat gemilang oleh tim nasional Belanda dibawah pimpinan sang kapten, Johan Cruyff. Semua pengamat bola di segenap penjuru dunia dibuat tertegun-tegun dengan pola dan kualitas permainan yang diperagakan oleh tim Belanda 74 ini. Hingga kini, gaya permainan total football ini masih tetap diperagakan oleh banyak negara, hanya saja yang paling dikenal sering memakai gaya ini adalah Belanda dan Belgia.




4.Spaniard Football
Gaya bermain sepakbola ini boleh dibilang adalah salah satu gaya yang paling efektif, hal ini dikarenakan gaya ini mencampurkan gaya bermain menyerang ala inggris dan gaya bermain bertahan ala italia.Berbeda dengan inggris yang lebih menggandalkan umpan-umpan pendek yang cepat dan taktis, gaya permainan spanyol ini justru mengandalkan umpan-umpan lambung yang langsung mengarah ke depan, Dalam hal ini, posisi pemain tengah menjadi sangat vital karna merekalah yang bertugas untuk menjadi penghubung lini belakang dan lini depan. Gaya ini banyak dipakai di Spanyol

5.Body Crash Football
Body Crash adalah gaya bermain sepakbola yang sangat mengandalkan kekuatan fisik dan ketahanan fisik, hal ini dikarenakan gaya bermain lebih menekankan body charge dalam perebutan bolanya. Gaya ini banyak dipengaruhi oleh para pemain afrika yang datang ke eropa (sebagian besar pemain afrika mempunyai fisik yang prima). gaya bermain ini banyak dipakai di negara Denmark, Norwegia, Swedia, dan dinegara-negara skandinavia lainya mengingat pemain-pemain dari sana mempunyai tubuh yang relatif besar

6. Tiki-taka

Tiki-taka (secara umum dieja tiqui-taca dalam bahasa Spanyol; pengucapan bahasa Spanyol: [ˈtiki ˈtaka] ) adalah gaya permainan sepak bola yang cirinya adalah umpan-umpan pendek dan pergerakan yang dinamis, memindahkan bola melalui beragam saluran, dan mempertahankan penguasaan bola.
Tiki-taka dikaitkan terutama dengan klub La Liga FC Barcelona (khususnya skuat Josep Guardiola pada tahun 2008-2012), klub Premier League Arsenal FC di bawah Arsène Wenger dan Swansea City A.F.C. di bawah Brendan Rodgers, serta tim nasional Spanyol di bawah manajer Luis Aragonés dan Vicente del Bosque. Menurut banyak pihak, tiki-taka merupakan pengembangan dari taktik totaalvoetbal yang pernah digunakan oleh tim-tim seperti FC Barcelona dan Ajax Amsterdam di masa lalu.


Selasa, 12 November 2013

Tinjauan Tentang Jasa

Pengertian Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006: 6) mengatakan bahwa “Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. 
Sedangkan menurut J. Supranto (2006: 227) berpendapat bahwa “Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut”. 
 
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada hakekatnya jasa tersebut tidak berwujud.
 
Karakteristik Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006) jasa memiliki 4 karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

1.    Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memiliki 2 pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1988),  yaitu:
a.         Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b.         Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.
Dalam hal ini untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungannya dengan karakteristik tidak berwujud, maka konsumen akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

2.    Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)
Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

3.    Keberagaman (Variability)
Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4.    Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).
Pengertian Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006: 6) mengatakan bahwa “Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. Sedangkan menurut J. Supranto (2006: 227) berpendapat bahwa “Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada hakekatnya jasa tersebut tidak berwujud.

Karakteristik Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006) jasa memiliki 4 karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

1.    Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memiliki 2 pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1988),  yaitu:
a.         Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b.         Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.
Dalam hal ini untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungannya dengan karakteristik tidak berwujud, maka konsumen akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

2.    Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)
Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

3.    Keberagaman (Variability)
Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4.    Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/tinjauan-tentang-jasa.html#sthash.NZPP5AvG.dpuf

Tabel dan Kurva Permintaan

Tabel Permintaan
Merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Tabel permintaan ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Permintaan.

Berikut kami berikan contoh tabel permintaan untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga.

Tabel Permintaan
 
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa ketika harga es krim $0.00; jumlah es krim yang dibeli konsumen adalah 12. Namun, ketika harga es krim meningkat menjadi $0.50; jumlah es krim yang dibeli konsumen turun menjadi 10, dan seterusnya hingga harga es krim $3.00 dan jumlah es krim yang dibeli konsumen 0.

Kurva Permintaan
Merupakan kurva yang menunjukkan berapa banyak produk yang dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Kurva permintaan membentuk slope negatif dari kiri atas ke kanan bawah.
Mengapa Kurva Permintaan membentuk Slope Negatif???
Kurva permintaan membentuk slope negatif karena sesuai dengan Hukum Permintaan yaitu bahwa harga produk berbanding terbalik dengan jumlah produk yang dibeli konsumen. Sebagaimana terlihat dalam tabel permintaan di atas, ketika harga es krim naik, jumlah es krim yang dibeli konsumen turun.

Apabila tabel permintaan tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka akan membentuk kurva permintaan sebagai berikut:

Kurva Permintaan
 
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal). - See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/tabel-dan-kurva-permintaan.html#sthash.TpUKyOYt.dpuf
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal).

Tabel dan Kurva Penawaran

Pembahasan dalam artikel ini diharapkan dapat lebih memahamkan pembaca tentang konsep penawaran yang telah dibahas dalam artikel Pengertian Permintaan dan Penawaran.

TABEL PENAWARAN
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.

Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.




Tabel Penawaran

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa ketika harga es krim $0.50; jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen adalah 0. Namun, ketika harga es krim meningkat menjadi $1.00; jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen naik menjadi 1, dan seterusnya hingga harga es krim $3.00 dan jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen 5.

Kurva Penawaran
Merupakan grafik yang mengilustrasikan berapa banyak produk yang akan  ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Kurva penawaran membentuk slope positif dari kiri bawah ke kanan atas.

Mengapa Kurva Penawaran Membentuk Slope Positif????
Kurva penawaran membentuk slope positif karena sesuai dengan Hukum Penawaran yaitu bahwa harga produk berbanding lurus dengan jumlah produk yang akan ditawarkan produsen. Sebagaimana terlihat dalam tabel penawaran di atas, ketika harga es krim naik, jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen juga naik.

Apabila tabel penawaran tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka akan membentuk kurva penawaran sebagai berikut:


Kurva Penawaran
 
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal). - See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal).
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.
Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.
Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf