Selasa, 12 November 2013

Tinjauan Tentang Jasa

Pengertian Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006: 6) mengatakan bahwa “Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. 
Sedangkan menurut J. Supranto (2006: 227) berpendapat bahwa “Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut”. 
 
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada hakekatnya jasa tersebut tidak berwujud.
 
Karakteristik Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006) jasa memiliki 4 karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

1.    Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memiliki 2 pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1988),  yaitu:
a.         Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b.         Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.
Dalam hal ini untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungannya dengan karakteristik tidak berwujud, maka konsumen akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

2.    Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)
Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

3.    Keberagaman (Variability)
Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4.    Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).
Pengertian Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006: 6) mengatakan bahwa “Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. Sedangkan menurut J. Supranto (2006: 227) berpendapat bahwa “Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada hakekatnya jasa tersebut tidak berwujud.

Karakteristik Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006) jasa memiliki 4 karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

1.    Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memiliki 2 pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1988),  yaitu:
a.         Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b.         Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.
Dalam hal ini untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungannya dengan karakteristik tidak berwujud, maka konsumen akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

2.    Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)
Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

3.    Keberagaman (Variability)
Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4.    Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/tinjauan-tentang-jasa.html#sthash.NZPP5AvG.dpuf

Tabel dan Kurva Permintaan

Tabel Permintaan
Merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Tabel permintaan ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Permintaan.

Berikut kami berikan contoh tabel permintaan untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga.

Tabel Permintaan
 
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa ketika harga es krim $0.00; jumlah es krim yang dibeli konsumen adalah 12. Namun, ketika harga es krim meningkat menjadi $0.50; jumlah es krim yang dibeli konsumen turun menjadi 10, dan seterusnya hingga harga es krim $3.00 dan jumlah es krim yang dibeli konsumen 0.

Kurva Permintaan
Merupakan kurva yang menunjukkan berapa banyak produk yang dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Kurva permintaan membentuk slope negatif dari kiri atas ke kanan bawah.
Mengapa Kurva Permintaan membentuk Slope Negatif???
Kurva permintaan membentuk slope negatif karena sesuai dengan Hukum Permintaan yaitu bahwa harga produk berbanding terbalik dengan jumlah produk yang dibeli konsumen. Sebagaimana terlihat dalam tabel permintaan di atas, ketika harga es krim naik, jumlah es krim yang dibeli konsumen turun.

Apabila tabel permintaan tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka akan membentuk kurva permintaan sebagai berikut:

Kurva Permintaan
 
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal). - See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/tabel-dan-kurva-permintaan.html#sthash.TpUKyOYt.dpuf
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal).

Tabel dan Kurva Penawaran

Pembahasan dalam artikel ini diharapkan dapat lebih memahamkan pembaca tentang konsep penawaran yang telah dibahas dalam artikel Pengertian Permintaan dan Penawaran.

TABEL PENAWARAN
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.

Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.




Tabel Penawaran

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa ketika harga es krim $0.50; jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen adalah 0. Namun, ketika harga es krim meningkat menjadi $1.00; jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen naik menjadi 1, dan seterusnya hingga harga es krim $3.00 dan jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen 5.

Kurva Penawaran
Merupakan grafik yang mengilustrasikan berapa banyak produk yang akan  ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Kurva penawaran membentuk slope positif dari kiri bawah ke kanan atas.

Mengapa Kurva Penawaran Membentuk Slope Positif????
Kurva penawaran membentuk slope positif karena sesuai dengan Hukum Penawaran yaitu bahwa harga produk berbanding lurus dengan jumlah produk yang akan ditawarkan produsen. Sebagaimana terlihat dalam tabel penawaran di atas, ketika harga es krim naik, jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen juga naik.

Apabila tabel penawaran tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka akan membentuk kurva penawaran sebagai berikut:


Kurva Penawaran
 
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal). - See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf
Kondisi-kondisi tersebut berlaku dengan syarat “Cateris Paribus” atau apabila kondisi hal-hal yang lain tetap sama (all other things being equal).
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.
Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf
Tabel penawaran merupakan tabel yang menunjukkan berapa banyak produk yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.

Tabel penawaran ini merupakan dasar atau panduan untuk membuat Kurva Penawaran.
Berikut diberikan contoh tabel penawaran untuk produk es krim. Tabel tersebut di bawah menunjukkan berbagai kombinasi jumlah es krim yang akan ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.
- See more at: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/jadwal-dan-kur.html#sthash.SIy9X5sq.dpuf